Filsafat
Azis Al Fatah
202246500891
Uji 'Hahan' Handoko
Patung berbahan polyester resin dengan teknik auto paint.
Namanya sudah sering terdengar di dunia seni kontemporer karena keunikan menyatukan realisme antara high art dan low art. Meski sering kali Hahan mengambil referensi jenaka dari kejadian yang terjadi dalam dunia modern seperti musik dan film, kali ini ia menyampaikan kritiknya pada lingkungan pasar seni rupa yang berisi institusi termasuk galeri, balai lelang, dan kurator yang memberi label harga pada pelaku seni.
David and Goliath
Itulah beberapa lukisan yang menyimpan banyak pesan yang terkandung di dalamnya. Lukisan tersebut dibuat dalam bentuk untuk memberi pesan kepada orang lain. Namun jika orang tersebut tidak memiliki kepekaan dalam pesan yang di lukis, mungkin orang tersebut tidak akan mengetahui apa isi pesan yang terdapat pada lukisan tersebut.
Anggik Suyanto
Keindahan itu mungkin tidak cukup terletak pada objek, pada alam. Keindahan menjadi lebih bermakna berkat orang-orang yang memiliki perasaan sensitif. Orang yang mampu memaknai alam dengan segala keunikan sekaligus kemegahannya. Dan salah satu orang itu adalah pelukis asal Surabaya, Anggik Suyatno.
Melalui lukisannya, Anggik menularkan keindahan yang dialaminya, yang dirasainya, ketika melihat alam di Nusantara. Tentang sawah membentang, tentang hutan lebat, tentang masyarakat pedesaan dengan segala kesederhanaannya.
Suatu ketika, Anggik melukis suasana hutan yang masih liar. Tidak ada manusia di lukisan itu. Hanya pepohonan, rerumputan, kembang-kembang kecil, bebatuan, dan sungai yang mengalir tidak terlalu deras. Cahaya menerobos di sela kelebatan daun dan dahan.
Sebatang pohon tumbang. Patah. Patahannya sebagian menggantung, patahan lainnya tergeletak begitu saja di pinggir dan tengah sungai. Tak ada manusia di situ. Tampaknya pohon tumbang bukan karena ditebang namun oleh sebab tak tahan dimakan usia. Lapuk. Dan air sungai terus mengalir di sela-selanya.
Entah itu kejadian sebenarnya atau rekaan, Anggik menggambarkannya dengan cukup detail. Sapuan halus cat dari pelukis yang karyanya telah dimiliki kolektor dalam maupun luar negeri itu membuat suasana hutan tampak nyata. Akar pohon yang menembus bibir sungai, ranting-ranting kering jatuh, semak belukar. Semuanya tampak alamiah. Anggik seperti ingin membagikan pengalaman merasakan keindahan hutan kepada siapapun yang melihat lukisannya.
“Alam Nusantara ini sejuk dan indah. Membentang luas. Keindahan ini wujud rasa syukur pada Tuhan Yang Maha Esa dalam anugerah-Nya,” tutur Anggik Suyatno yang sempat menjalani hidup sebagai petani.
Komentar
Posting Komentar